speckledtroutrodeo – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menargetkan untuk mengangkut 30 juta ton barang pada tahun 2025. Target ini mencakup berbagai segmen di antaranya KALOG Express, KALOG Plus, dan KALOG Pro13. Untuk mencapai target tersebut, KAI Logistik telah menyusun beberapa strategi yang akan diterapkan.
KAI Logistik akan fokus pada pengembangan layanan melalui beberapa segmen andalan seperti KALOG Express, KALOG Plus, dan KALOG Pro. Segmen KALOG Express akan diperkuat dengan pengoperasian KA Parcel Selatan yang mampu mengurangi waktu tempuh pengiriman dari Bandung ke Surabaya menjadi hanya 24 jam. Selain itu, KAI Logistik juga akan memperluas layanan angkutan batu bara melalui segmen KALOG Pro dengan mengoperasikan distribusi batu bara dalam satu rangkaian.
KAI Logistik juga akan fokus pada digitalisasi kurir melalui aplikasi KAI Logstik Trax yang terus dikembangkan secara berkesinambungan. Selain itu, perusahaan slot kamboja ini juga akan mengimplementasikan inovasi green logistics untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Salah satu langkahnya adalah dengan pengadaan lokomotif baru dari Amerika Serikat yang ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi terbaru.
Untuk meningkatkan kapasitas angkut, KAI Logistik akan menambah kapasitas harian melalui pengoperasian KA Parcel Selatan yang menyediakan kapasitas angkut harian sebesar 390.000 kg yang dikelola melalui 5 KA11. Selain itu, perusahaan ini juga akan mengoptimalkan Coal Unloading Terminal Kramasan yang berkapasitas 20 juta ton per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi di penghujung tahun 2025.
KAI Logistik juga akan memperluas kerja sama dan ekspansi layanan untuk meningkatkan arus distribusi barang. Salah satu langkahnya adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan mitra untuk memperluas pasar dan memperkuat rantai pasok logistik. Selain itu, perusahaan ini juga akan fokus pada pengembangan logistik dari desa ke global untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan strategi-strategi tersebut, KAI Logistik optimis dapat mencapai target angkutan 30 juta ton barang pada tahun 2025. Langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia.