Dalam eskalasi terbaru di kawasan Timur Tengah, ketegangan antara Israel dan kelompok Houthi yang berbasis di Yaman semakin meningkat. Setelah serangkaian serangan drone dan rudal dari kelompok Houthi terhadap wilayah Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah, militer Israel dilaporkan melancarkan serangan rudal ke sejumlah titik strategis di Yaman, termasuk Bandara Internasional Sanaa dan fasilitas pembangkit listrik utama.
Latar Belakang Ketegangan
Israel, yang sudah terlibat dalam konflik intensif dengan Hamas di Gaza, menanggapi ancaman lintas batas ini dengan serius. Serangan terhadap Bandara Sanaa dan pembangkit listrik dipandang sebagai pesan tegas bahwa Israel tidak akan tinggal diam terhadap ancaman militer dari luar kawasan konflik utamanya.
Rincian Serangan
Menurut laporan dari media TRISULA88 lokal Yaman dan sejumlah outlet internasional, rudal-rudal Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa pada malam hari, menghancurkan sebagian infrastruktur landasan pacu dan hanggar. Ledakan besar terdengar hingga radius beberapa kilometer, menyebabkan pemadaman listrik luas di ibu kota dan wilayah sekitarnya.
Respons Houthi dan Situasi Kemanusiaan
Ia juga menyatakan bahwa Israel, dengan menyerang wilayah Yaman, telah membuka babak baru dalam konflik regional yang melibatkan berbagai kekuatan.
Seruan Internasional
PBB dan berbagai negara menyerukan de-eskalasi segera. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hukum humaniter internasional. “Target militer tidak boleh mencakup infrastruktur sipil yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang memiliki kepentingan dalam stabilitas kawasan dan jalur pelayaran internasional di Laut Merah, juga menyuarakan keprihatinan. Mereka menyerukan investigasi atas serangan tersebut dan menekankan pentingnya jalur diplomasi untuk menyelesaikan ketegangan yang meningkat.